Belajar Merevisi: Fokus dan Koreksi Sejak Awal hingga Akhir

Fokus

Dalam memikirkan cara untuk merevisi, memoles, dan memperkuat tulisanmu, fokuskan bagian yang belum kamu cermati sebelumnya. Pikirkan penamu sebagai sebuah kamera video dan bidik bagian itu dari dekat. Fokuskan pada satu gambaran, satu karakter, satu baris, satu adegan. Misalkan kamu memutuskan untuk menyetel lensamu guna mempertajam gambaran cangkr teh Bibi Tilly. Apakah gambaranmu tepat dan penuh arti? Misalnya, apakah kamu menggambarkan pola halus bunga melati yang menghiasi sisi cangkir yang mudah pecah itu? Dan apakah gambaran ini mengatakan sesuatu yang istimewa mengenai Bibi Tilly (mungkin ada bagian dari hatinya yang halus dan mudah hancur juga?)

Koreksi Sejak Awal Hingga Akhir
Bahkan pembaca yang bersemangat pun tidak suka dengan banyaknya salah ketik atau ejaan yang membingungkan. Oleh karena itu, pastikan tulisanmu sebersih mungkin. Memoles tulisanmu berarti mengoreksi setiap baris, setiap kata, dan mencari kesalahan-kesalahan yang ada. Jika kamu menulis dengan komputer, pastikan menggunakan pemeriksa ejaan. Walaupun kamu telah memeriksa ejaan, baca seluruh hasil karyamu dengan cermat. Mungkin kamu tidak ahli menemukan salah ketik dan kesalahan-kesalahan lain, maka mintalah seorang teman atau orang lain yang kamu percayai untuk mengoreksi. Sebagai imbalannya mungkin kamu bisa membantu dia dalam hal lain, pada kesempatan lain.

Mungkin kamu lebih menyukai mengoreksi hasil karyamu dari awal hingga akhir, memeriksa setiap kata dengan teliti. Sebaliknya, mungkin kamu lebih menyukai membaca pekerjaanmu beberapa kali, dengan setiap kalinya memeriksa jenis kesalahan tertentu (ini dinamaiĀ pengoreksian piramid). Untuk melakukannya, pertama-tama baca tulisanmu untuk mendengar bunyinya secara keseluruhan. Kemudian, periksa setiap paragraf, bait, atau bagian dialog secara terpisah. Baca setiap kalimat atau baris, amati bagaimana kata-kata menjadi kesatuan. Apakah kamu perlu membuatnya lebih jelas dan lebih tepat? Akhirnya, periksa pilihan katamu: apakah kamu mengulang-ulang atau menggunakan kata kerja pasif? Jangan lupa memeriksa tanda bacamu juga!

BACA JUGA:   Penulisan Jurnalisme Era Digital

 

Sumber: disalin dari buku “Daripada Bete Nulis Aja!” karangan Caryn Mirriam-Goldberg, Ph.D., terbitan Kaifa for Teens, hal. 151-153.

Leave a Comment