Dua Belas Alasan Menulis

Bila mengingat-ingat berbagai manfaat menulis yang telah saya dapatkan, saya tersadar bahwa tak akan ada kata yang tepat untuk menggambarkan rasa syukur saya. Menulis sangat bermanfaat bagi saya, khususnya pada masa remaja saya yang heboh. Hanya dengan duduk di sudut dan menuliskan catatan, ternyata mendatangkan ilham dan membangkitkan semangat untuk melewati masa-masa sulit, dan membuktikan bahwa saya memiliki sesuatu untuk diberikan pada dunia. Menulis adalah teman di atas kertas yang akan selalu saya temukan kapan pun. Berikut ini adalah dua belas alasan menulis.

 

DUA BELAS ALASAN MENULIS

  1. Menulis membantumu menemukan siapa dirimu. Saat kamu meletakkan pena di kertas dan menuangkan pikiranmu, kamu mulai menemukan apa yang kamu ketahui tentang dirimu sendiri, juga tentang dunia. Kamu dapat menelaah apa yang kamu suka atau benci, apa yang menyakitkanmu, apa kebutuhanmu, apa yang dapat kamu berikan, serta apa yang kamu inginkan dalam hidupmu. Ini membantumu memahami diri dan keberadaanmu di dunia dengan lebih baik.
  2. Menulis dapat membantumu percaya diri dan meningkatkan kebanggaan. Setiap tindakan mencipta sesuatu dari nol menimbulkan rasa bangga dan berprestasi. Menyadari kamu mampu mengisi majalah dengan buah pikiranmu, menulis cerita, atau menyiapkan laporan penelitian, membantumu yakin akan kemampuan, bakat, dan ketekunan yang kamu miliki. Percaya dirimu yang semakin besar akan mendorong keberanian mengambil risiko lebih tinggi dalam menulis dan kegiatan kreatif lainnya.
  3. Saat menulis, kamu mendengar pendapat unikmu sendiri. Penyair William Stafford mengatakan bahwa seorang penulis bukan hanya seorang yang ingin mengatakan sesuatu, tapi ia juga orang yang telah menemukan cara untuk mengatakannya. Menulis memungkinkanmu berkomunikasi dengan kata-katamu dan pendapatmu sendiri, tanpa penyaring dan penghalang yang mungkin kamu pakai saat berbicara dengan orang yang ingin kamu senangkan atau kamu hindari, orang yang kamu ingin bergaul dengannya, kamu ingin membuatnya terkesan, atau mereka yang ingin kamu jauhi. Menulis juga memberimu kesempatan untuk mendengarkan pendapatmu yang unik, untuk menghargai dan mengetahuinya secara lebih baik
  4. Menulis menunjukkan apa yang dapat kamu berikan pada dunia. Dengan menulis, kamu dapat menelaah bakat, minat, dan keinginanmu yang unik. Kamu hebat dalam hal apa? Apa yang membuatmu merasa terdorong untuk berusaha secara sungguh-sungguh? Apa yang ingin kamu tingkatkan? Menulis memungkinkanmu mempelajari diri, mengungkapkan cita-citamu dan apa pun yang ingin kamu lakukan dengan kata-kata. Menulis membantumu menemukan panggilanmu.
  5. Dengan menulis, kamu mencari jawaban terhadap pertanyaan dan menemukan pertanyaan baru untuk ditanyakan. Menulis memaksamu berpikir, menjadi cara untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dalam hidupmu. Menulis bersifat mengoreksi diri, memberimu kesempatan untuk memikirkan kembali secara saksama pilihan dan keputusan menyangkut berbaga hal, mulai dari apa yang harus kamu pelajari, dengan siapa kamu bergaul, sampai bagaimana memberitahukan pemikiranmu kepada seseorang. Dalam proses menuliskan masalahmu dan meneliti pertanyaan-pertanyaan yang kamu ajukan, kamu mungkin menemukan jawaban yang tepat untukmu.
  6. Menulis meningkatkan kreativitas. Menciptakan sesuatu berarti melontarkan pertanyaan-pertanyaan, mengalami keraguan dan kebingungan, dan akhirnya menemukan pemecahan. Ketika menulis, kamu membenamkan diri dalam proses kreatif. Semakin banyak berlatih, akan semakin mudah bagimu memindahkan keahlian ini ke bidang lain yang membutuhkan solusi kreatif (sekolah, kegiatan-kegiatan, atau saat bekerja).
  7. Kamu dapat berbagi dengan orang lain melalui kegiatan menulis. Banyak orang percaya bahwa kata-kata tertulis lebih memungkinkan kebebasan berekspresi ketimbang kata-kata yang diucapkan secara lisan. Menulis memungkinkanmu mengungkapkan aspek-aspek diri yang tidak selalu muncul dalam komunikasi langsung, percakapan telepon, atau diskusi kelas. Dibandingkan dirimu yang bicara, dirimu yang menulis memiliki lebih banyak waktu untuk mencerminkan apa yang kamu yakini, apa yang ingin kamu katakan, dan mengapa kamu berpikir atau merasa demikian.
  8. Menulis memberimu tempat untuk melampiaskan amarah/ketakutan, kesedihan, dan perasaan menyakitkan lainnya. Perasaan bisa sangat kuat. Ia dapat menyakitimu sampai ke dalam. (Menurut penulis Oscar Wilde, pesona utama perasaan-perasaan itu adalah karena mereka tidak langgeng!) Saat kamu marah, takut, kecewa, atau depresi, menulis dapat membantumu melampiaskan emosi-emosi ini di atas kertas ketimbang menahannya. Menulis merupakan cara aman melampiaskan perasaan, menelaahnya, dan mulai mengatasinya.
  9. Kamu dapat membantu menyembuhkan diri dengan menulis. Banyak penulis memperoleh sedikitnya manfaat penyembuhan dengan menulis. Apakah mereka menulis karena karier, kecintaan, hobi, atau ketiganya; menulis membantu memeriksa luka-luka dan, jika mereka mau, membagi luka itu dengan dunia. Kamu juga dapat memeriksa apa yang menyakitimu dan mengubahnya menjadi sesuatu yang membantumu. Setiap tindakan-mencipta dapat menjadi cara penyembuhan.
  10. Menulis memberimu kesenangan dan cara mengungkapkannya. Mengubah sesuatu yang penting dan berarti bagimu ke dalam kata-kata, kemudian membacanya, akan sangat mengasyikkan. Tetapi proses menulis itu sendiri juga mengasyikkan. Mampu menuangkan kata ke atas kertas dan mengisi halaman-halaman dengan gagasan dan pendapatmu, tidak mengetahui apa yang akan kamu katakan atau apa yang akan terjadi berikutnya, menimbulkan kegembiraan tersendiri. Saat kamu mengizinkan dirimu bersantai dan melihat yang terjadi di halaman berikutnya, kamu mengalami kegairahan dari perasaan kreatif.
  11. Menulis membuatmu lebih hidup. Kata-kata, kesan, ungkapan kesedihan atau kesenangan, penemuan, jawaban atau pertanyaan yang muncul saat menulis semuanya membantumu merasa lebih hidup. Menulis, seperti halnya seni mana pun, merupakan cara untuk berhubungan dengan diri sendiri, orang lain, dan dunia sekitarmu. Dalam melakukannya, kamu mungkin merasa lebih terlibat, terikat, dan tertarik pada kehidupan. Bahkan kamu akan terdorong untuk dipaksa menerimanya dengan sepenuh hati.
  12. Kamu dapat menemukan impianmu melalui menulis. Melalui kegiatan menulis yang sunyi dan sendiri, kamu dapat mengetahui mimpi terbesarmu (bukan apa yang kamu atau orang lain kira semestinya merupakan mimpi terbesarmu, melainkan mimpi yang sungguh-sungguh menggugah jiwamu). Kamu dapat memikirkan mimpi-mimpi ini, apa yang diperlukan agar ia menjadi kenyataan, dan apa yang dapat kamu lakukan untuk mulai mewujudkannya. Kemudian, kamu dapat menulis cara mencapainya.[]
BACA JUGA:   Belajar Merevisi: Menyusun dan Membongkar Kembali

Sumber: disalin dari buku “Daripada Bete Nulis Aja!”, karangan Carry Mirriam-Goldberg, Ph.D., terbitan Kaifa for Teens, hal. 25-29.

Leave a Comment