oleh Asma Nadia

1. Sebagai upaya mengikat makna. Dengan menulis kamu mengikat apa yang kamu baca. Dengan mengikatnya maka kamu tidak akan cepat lupa pada hal2 yang mungkin baik yang ada di buku itu.

2. Menulis resensi juga merupakan latihan yang baik untuk mengapresiasi sebuah tulisan, dengan elemen-elemennya. Resensi tentu saja bukan sekumpulan pujian terhadap satu buku. Resensi boleh saja merupakan deretan kritikan terhadap buku itu. Sah-sah saja. Tapi dengan meresensinya maka kamu akan memikirkan baik buruknya buku yang kamu baca, dengan lebih dalam. Yang pada berikutnya akan memberimu masukan secara pribadi, kekurangan-kekurangan penulis yang tidak boleh dibiarkan ada pada tulisanmu nanti, maupun mencoba mengambil kelebihan2 si penulis, agar juga menjadi milikmu. Khususnya jika kamu ingin menjadi seorang penulis.

3. Menulis resensi seperti juga diary, surat pembaca, atau blogging, merupakan latihan yang sangat baik untuk menulis. Dengan menulis resensi kamu belajar mengungkapkan gagasan dengan lebih baik.

4. Menulis resensi, juga membantumu mengingat buku-buku apa yang telah kamu baca. Daripada sekadar membaca, toh kamu sudah membeli buku itu, kenapa tidak sekalian menulis apa kesanmu, apa yang bisa kamu ambil, apa protesmu tentang buku itu. Ini bisa jadi cara baik untuk mengajak temanmu yang lain membaca. Apalagi kalau diam-diam kamu punya koleksi resensi dari semua buku yang kamu baca.

5. Menulis resensi juga bisa pembelajaran untuk bernalar dalam mentranskripsi teks yang sangat luas ke dalam teks lebih ringkas dengan mengembangkan analisis prioritas terhadap teks yang akan diresensi. Dengan demikian, kecerdasan otak kanan juga lebih terasah.

6. Menulis resensi bisa jadi cara lain mendapatkan uang, atau pun hadiah buku. Buktinya bisa kamu lihat di sini: http://anadia.multiply.com/journal/item/108

_________________
sumber : Blog Asma Nadia