Vikas Agnihotri, mitra operasi SoftBank di India, yang berperan penting dalam debut pasar publik Paytm sebagai perwakilan SoftBank, telah secara resmi keluar dari dana investasi yang berfokus pada teknologi setelah 3 tahun. Agnihotri dilaporkan telah meninggalkan SoftBank pada bulan September tahun ini, namun kabar kepergiannya baru muncul baru-baru ini, menurut a laporan oleh Waktu Ekonomi.

Sebelum bergabung dengan Softbank pada tahun 2020 sebagai mitra operasi pertamanya, Vikas Agnihotri menjabat sebagai kepala sementara untuk penunjukan resmi Managing Director penjualan di Google di India pada tahun 2020. Sebelum masa jabatannya yang singkat di Google, ia menjabat sebagai Kepala Eksekutif Religare Manajemen Kekayaan Swasta Macquarie. Dia bekerja erat dengan Rajan Anandan, MD saat ini di Peak XV Partners (sebelumnya dikenal sebagai Sequoia Capital India).

Selama masa jabatannya di Softbank, ia mengerjakan kesepakatan dengan Paytm dan startup unggulan lainnya dalam portofolio SoftBank. Agnihotri juga mempunyai posisi penting di dewan perusahaan lain. Misalnya, dia adalah anggota dewan di dewan Firstcry, Globalbees, dan Inmobi. Namun, dengan keluarnya dia dari SoftBank, ada spekulasi bahwa dia akan segera beralih dari peran dewan tersebut. Agnihotri telah mengundurkan diri dari dewan Lenskart pada bulan September, sekitar waktu yang sama ketika dia keluar dari SoftBank.

Kepergian Agnihotri terjadi di tengah pergeseran pasar yang lebih luas, sehingga menimbulkan pertanyaan mengenai arah investasi SoftBank dan tantangan yang ditimbulkan oleh iklim pendanaan saat ini. Tahun 2023 merupakan salah satu jangka waktu terendah bagi startup di India, dalam hal penggalangan dana. Pendukung dana asing besar seperti SoftBank, Tiger Global, dan lainnya, sebagian besar telah melakukan upaya lanjutan di perusahaan-perusahaan yang sudah ada di tengah krisis modal, dan menahan diri untuk tidak menulis cek baru.

SoftBank, yang sebagian besar gagal memberikan hasil yang diharapkan dari Vision Fund-nya, sedang mempertimbangkan untuk melakukan IPO pada beberapa perusahaan andalannya di India pada tahun-tahun mendatang. FirstCry dan Ola Electric sedang mempersiapkan penyusunan makalah IPO mereka dalam beberapa bulan mendatang. Softbank juga baru-baru ini melepas kepemilikannya di perusahaan-perusahaan tertentu. Misalnya, SoftBank menjual saham PB Fintech senilai Rs 914 crore. Menurut laporan The Economic Times, yang mengutip data dari Tracxn, pendanaan pada perusahaan rintisan (startup) di India menyusut ke level terendah dalam tujuh tahun terakhir, yakni sebesar $7 miliar pada tahun kalender 2023. Angka ini jauh kurang dari sepertiga dari perkiraan $25 miliar yang diterima pada tahun 2023. tahun sebelumnya.

______
Diterjemahkan dari thetechportal.com