Bagaimana membantu anak dengan pelajaran matematika yang tidak Anda pahami


Flamingo images/Shutterstock

Davide Penazzi, University of Central Lancashire

Penutupan sekolah membuat banyak orang tua kini bertanggung jawab langsung untuk mengawasi pendidikan anak-anak mereka di rumah. Anda, jika menjadi bagian dari salah satunya, mungkin mengalami kesulitan dengan beberapa hal dalam pelajaran matematika – paling tidak karena harus bergulat dengan topik dan teknik yang tidak dikenali, seperti ikatan bilangan, bilangan berlimpah, pengelompokan, dan banyak lagi.

Tapi di sinilah pola pikir positif, dan kemampuan untuk menerima bahwa Anda juga berada dalam proses belajar-mengajar, dapat membantu. Berikut adalah beberapa tips terbaik untuk mengatasi pelajaran matematika yang Anda tidak ketahui.

Bekerja sama

Bayangkan diri Anda sebagai pendamping anak yang memahami suatu konsep baru, bukan menjadi guru yang menjelaskannya kepada mereka. Sebagai orang tua, pasti ada keinginan untuk menyediakan bantuan dengan pengalaman yang Anda miliki, tapi ini tidak mungkin terjadi bila Anda tidak tahu apa yang ingin dijelaskan.

Yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan pengalaman masa lalu dalam memecahkan masalah dan mengelola tantangan dalam pelajaran ini. Jadi, jujurlah dan katakan kepada anak bahwa metode ini juga baru bagi Anda, tapi Anda akan berusaha untuk memahaminya bersama.

Mulai dari yang kecil, gunakan alat peraga

Konsep-konsep baru bisa jadi akan sangat memusingkan. Mulailah dari pertanyaan yang termudah, dan kerjakan hal tersebut dengan alat peraga yang mudah didapat dan digunakan – seperti kancing, uang receh, atau potongan Lego – agar lebih paham. Misalnya, dalam mengerjakan ikatan bilangan, Anda bisa mempelajari pasangan angka yang saling ditambahkan untuk menemukan hasil.

Anak menulis diagram dengan pensil di atas kertas
Seorang anak mengerjakan ikatan bilangan 10.
Phil’s Mommy/Shutterstock

Sebagai contoh, jumlah ikatan tujuh adalah dua ditambah atau tiga ditambah empat. Untuk mempraktikkannya, Anda bisa meletakkan 7 kancing dan membaginya menjadi dua dan lima, dan kemudian tiga dan empat. Hal itu dapat membantu Anda dan anak Anda membiasakan diri dengan konsep tersebut dan kemudian memahami cara kerjanya.

Pikirkan manfaatnya

Belajar matematika mungkin tampak sia-sia dan dapat menyebabkan frustrasi. Lagi pula, kita sebenarnya tidak perlu mengetahui tentang bagaimana cara membagi 155.252.188 dengan 19.838 ketika hal tersebut dapat diselesaikan dengan kalkulator di ponsel Anda.

Tapi ini tidak berarti bahwa Anda tidak memerlukan ilmu “berhitung” sama sekali. Katakanlah, Anda memiliki anggaran sebesar £50 dan ingin mengetahui dengan cepat apakah anggaran tersebut cukup untuk membeli tiga barang dengan harga £13, £20, dan £17. Pengetahuan Anda tentang ikatan angka memberi tahu Anda bahwa tiga tambah tujuh adalah sepuluh – jadi 13 ditambah 17 adalah 30, ditambah 20 adalah 50; dan tada! semuanya sesuai dengan anggaran yang Anda punya.

Sejak 1980-an, teori metode pendidikan terbaik telah meninnggalkan pembelajaran hafalan, yang dapat menyebabkan siswa melepaskan diri dari matematika. Sebaliknya, dengan belajar dari pengalaman, pakar pendidikan telah memperjuangkan metode yang lebih menarik. Kurikulum nasional matematika tertinggal dari ide-ide ini sampai strategi berhitung nasional diluncurkan pada 1999. Perubahan lebih lanjut akhirnya kembali dimulai pada 2013.

Fokusnya sekarang adalah mengajarkan murid untuk memecahkan masalah: mengerjakan matematika dengan kemampuan menalar dan menerapkan apa yang telah mereka pelajari. Dalam mengajarkan ikatan angka, Anda membantu anak Anda mengembangkan alat numerik yang memungkinkan mereka memproses perhitungan sederhana secara efektif, yang akhirnya membuat mereka lebih mampu menangani masalah dalam tugas keseharian atau di tempat kerja.

Hindari ketakutan

Hal ini sangatlah mudah, terutama jika Anda memiliki pengalaman buruk dengan matematika pada masa lalu. Mengajarkan konsep yang tidak diketahui dapat menjadikan Anda terserang kecemasan matematika – ketakutan irasional terhadap sesuatu yang matematis.

Ayah dan anak terlihat stres mengerjakan pekerjaan rumah
Banyak orang terserang maths anxiety.
sakkmesterke/Shutterstock

Risikonya, ketakutan semacam ini dapat terwariskan kepada anak. Hal ini akan berpengaruh pada suasana hati mereka di sekolah – dan bahkan untuk keputusan yang mereka buat dalam hidup.

Trik sederhana adalah dengan tidak berpikir bahwa Anda sedang mengerjakan matematika, tapi membantu anak mempelajari trik kehidupan yang berguna. Memberi nama matematika yang lebih ramah, seperti “trik pemecahan masalah” atau “alat hitung” – yang lebih mencerminkan kemampuan Anda sendiri – dapat meningkatkan kepercayaan diri dan mencegah maths anxiety.

Jadikan matematika nyata

Bila anak Anda telah mempelajari suatu konsep matematika, cobalah membuatnya lebih nyata dan gunakan konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Buat ikatan angka dengan biskuit atau potongan buah. Tambahkan harga barang supermarket. Jadilah kreatif dan buat pola ikatan angka warna-warni dengan balok bangunan atau benda seperti tongkat dan daun di jalanan.

Terakhir, jangan berkecil hati jika Anda merasa kesulitan. Beri diri Anda dan anak Anda banyak waktu untuk mempelajari hal baru. Beberapa konsep matematika bisa menjadi kontra-intuitif atau sulit. Sekali-kali, tinggalkan tugas tersebut, lakukan hal yang lain, dan kembali lagi di lain waktu.

Cobalah untuk menghargai diri sendiri atas keberhasilan Anda, dan ingat bahwa belajar dengan cara yang lebih positif dan menyenangkan akan membantu menjadikan homeschooling sebagai pengalaman yang positif.


Rachel Noorajavi menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.The Conversation

Davide Penazzi, Senior Lecturer in Mathematics, University of Central Lancashire

Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation. Baca artikel sumber.

BACA JUGA:   Mengapa buaya selamat dari asteroid sementara dinosaurus punah?

Leave a Comment