Pengadilan mengatakan, antara lain, bahwa Israel harus mengambil langkah-langkah untuk mencegah tindakan genosida di Gaza namun tidak memerintahkan gencatan senjata.
Para hakim belum mengambil keputusan mengenai dasar tuduhan genosida, yang mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diputuskan.
Pengadilan mengatakan mereka memiliki yurisdiksi untuk memutuskan kasus ini.
ICJ juga memerintahkan Israel untuk mengambil langkah-langkah untuk mencegah tindakan genosida di Jalur Gaza, dengan mengatakan Israel harus melaporkannya kembali dalam satu bulan.
Rezim Israel harus mencegah dan menghukum hasutan untuk melakukan genosida di Jalur Gaza, kata pengadilan, seraya menambahkan bahwa Israel harus mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza.
Pengadilan juga mewajibkan Israel untuk mengambil tindakan lebih banyak untuk melindungi warga Palestina namun tidak memerintahkan mereka untuk mengakhiri operasi militer di Jalur Gaza.
Rezim Israel harus mengambil tindakan segera dan efektif untuk memungkinkan penyediaan layanan dasar dan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan di Jalur Gaza, kata pengadilan.
Hakim Donoghue mengatakan keputusan tersebut menciptakan kewajiban hukum internasional bagi Israel.
Pemerintah Afrika Selatan memuji apa yang mereka sebut sebagai “kemenangan yang menentukan” bagi supremasi hukum internasional.
Berterima kasih kepada ICJ atas keputusan cepatnya, Afrika Selatan menyambut baik tindakan sementara tersebut dan dengan tulus berharap Israel tidak bertindak untuk menggagalkan penerapan perintah pengadilan tersebut.
Lebih lanjut dikatakan bahwa keputusan tersebut menandai tonggak penting dalam pencarian keadilan bagi rakyat Palestina.
Ia menambahkan bahwa Afrika Selatan akan terus bertindak dalam lembaga-lembaga global untuk melindungi hak-hak warga Palestina di Gaza.
Sejak 7 Oktober, kampanye militer Israel telah menewaskan sedikitnya 26.083 orang dan melukai 64.487 lainnya di Gaza.
Diterjemahkan dari situs tn.ai
