“Apabila engkau bukan anak seorang ulama atau bukan anak seorang raja maka jadilah seorang penulis.” (Ali Bin Abi Thalib)

Apabila seseorang sadar bahwa kematian akan memotong dan menghentikan seluruh usaha dan amalnya, niscaya ia akan senantiasa beramal dan bekerja dimasa hidupnya untuk memperoleh ganjaran dan pahala yang abadi. Jika ia memiliki harta di dunia, maka ia akan berusaha untuk mewakafkannya, mensedekahkannya dan berinfak dengan hartanya itu.

Ia akan menanam tanaman yang bisa dinikmati oleh generasi penerusnya. Ia akan membangun dan membuat aliran sungai. Ia akan berusaha membangun keluarga yang bisa mendoakannya ketika dirinya telah menghadap Allah SWT. Ia akan melaksanakan segala amalan perbuatan yang pahalanya bisa dipetik tanpa henti.

Untuk memperoleh dan mendapatkan pahala yang abadi yang bisa dipetik tanpa henti dari Allah SWT. Seseorang juga akan menulis buku-buku yang bermanfaat yang bisa dibaca oleh setiap orang setelahnya dan senantiasa Ia beramal dan berbuat berbagai kebajikan. Dari karya-karyanya banyak orang yanga dapat mengikuti jejak amal yang telah diperbuatnya.

Itulah manusia-manusia yang tidak pernah mati. Betapa banyaknya manusia yang mati, namun pada hakekatnya mereka selalu hidup. Ia hidup melalui jiwanya, hidup melalui tulisan dan hasil karyanya. Sehingga Ia selalu memperoleh pahala yang selalu mengalir seperti air karena karya penulisan yang ditinggalkannya.
——————————————————————
Sumber: Shaidul Khathir, Imam Ibnu Al-Jauziy (terjemahan_Samson Rahman_hlm.36

Add comment