Dalam sebuah pernyataan pada Kamis pagi, kelompok tersebut mengungkapkan operasinya terhadap sebuah lokasi penting di dekat pemukiman “Eliad” rezim Israel di Golan yang diduduki, dan menyebutnya sebagai target “penting dan penting”. Spekulasi menunjukkan serangan itu mungkin menargetkan pangkalan drone Israel.
Perlawanan tersebut, sebuah aliansi pejuang anti-teror, menggunakan “senjata yang tepat” sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza, yang telah mengalami agresi Israel selama 82 hari. Laporan Israel menyebutkan sebuah “drone kamikaze” menghantam sebuah bangunan di Golan selatan. Media Israel berspekulasi bahwa jika serangan tersebut berasal dari Suriah, maka ini akan menjadi serangan pertama sejak perang di Gaza dimulai.
Pada saat yang sama, kelompok Irak mengaku bertanggung jawab atas sasaran “pusat teknis dan mata-mata” rezim Israel di Erbil, wilayah Kurdistan di Irak utara. Tindakan ini menyusul serangkaian serangan terhadap sasaran Israel dan Amerika sejak 7 Oktober.
Sasaran Israel sebelumnya termasuk pelabuhan Eilat di bagian paling selatan wilayah pendudukan Palestina dan ladang gas Karish di Laut Mediterania.
Sejak dimulainya konflik Israel di Gaza, perlawanan Irak telah melaksanakan lebih dari 100 operasi yang menargetkan pasukan pendudukan Amerika di wilayah tersebut, yang menunjukkan perlawanan yang berkelanjutan dan tegas terhadap kehadiran mereka.
Diterjemahkan dari situs tn.ai