Kantor berita Yaman Saba melaporkan Kamis pagi bahwa serangan udara menargetkan provinsi Hudaydah, Taiz, Dhamar, al-Bayda, dan Saada.
Ia menambahkan bahwa pesawat Inggris juga terlibat dalam tindakan agresi tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan serangan itu terjadi sekitar pukul 23:59 waktu Sana’a pada hari Rabu, dan menuduh bahwa mereka menargetkan 14 rudal yang dimuat untuk ditembakkan dari Yaman.
CENTCOM juga mengklaim bahwa serangan ini, ditambah dengan tindakan lain, akan “menurunkan” “kemampuan” angkatan bersenjata Yaman untuk mempertahankan serangan di Laut Merah, Selat Bab-el-Mandeb, dan Teluk Aden.
Dua pejabat AS mengungkapkan bahwa rudal Tomahawk diluncurkan dari kapal permukaan Angkatan Laut AS dan USS Florida, kapal selam berpeluru kendali, selama serangan tersebut.
Sementara itu, saluran berita Lebanon al-Mayadeen melaporkan bahwa pesawat pengintai berada di bagian barat Yaman selama agresi tersebut.
Serangan AS tersebut bertepatan dengan penetapan kembali gerakan perlawanan Ansarullah Yaman sebagai kelompok “teroris” pada hari yang sama, dengan alasan frustrasi terhadap operasi angkatan laut anti-Israel yang dilakukan angkatan bersenjata Yaman di Laut Merah.
Amerika Serikat dan sekutunya telah terlibat dalam serangan ilegal di Yaman, melanggar kedaulatan negara, integritas wilayah, dan hukum internasional.
Sebagai solidaritas dengan warga Palestina di Gaza yang terkepung, angkatan bersenjata Yaman telah menargetkan kapal-kapal di Laut Merah yang terhubung dengan Israel atau melakukan perjalanan ke dan dari pelabuhan di wilayah pendudukan. Insiden terbaru melibatkan kapal curah Genco Picardy milik AS di Teluk Aden pada hari Rabu.
Menanggapi kampanye maritim Yaman yang mendukung Palestina, AS telah membentuk koalisi militer di Laut Merah, sehingga membahayakan navigasi maritim di jalur air strategis tersebut.
Diterjemahkan dari situs tn.ai