Badan Buruh PBB Memperingatkan Akan Berkepanjangan Kemiskinan Warga Gaza Pasca Perang Israel

By intermedia 2 Min Read
2 Min Read

Menyoroti prospek yang suram, Rademaker menyatakan bahwa dampak konflik Israel di Gaza akan membuat penduduknya berada dalam kemiskinan untuk jangka waktu yang lama. Dia menggarisbawahi skenario ketenagakerjaan yang mengerikan, dengan menyebutkan bahwa kawasan ini sudah mengalami kesulitan ekonomi yang parah sebelum konflik baru-baru ini.

“Pasar tenaga kerja di Tepi Barat dan Gaza yang diduduki menghadapi tantangan besar bahkan sebelum konflik meletus. Gaza, khususnya, menyaksikan melonjaknya pengangguran karena blokade selama bertahun-tahun, sehingga memperburuk situasi yang sudah genting,” jelas Rademaker.

Dia lebih lanjut menekankan kesulitan keuangan yang tidak dapat dihindari, dan menambahkan bahwa dengan konflik yang sedang berlangsung, sejumlah besar orang di Gaza dan Tepi Barat akan menyaksikan hilangnya pendapatan, dan menghadapi tekanan ekonomi yang parah. Ketergantungan pada bantuan internasional akan meningkat, mengingat kurangnya sumber daya lokal untuk bantuan sosial.

Mengenai situasi bantuan, Rademaker menyatakan keprihatinannya, dengan mengatakan, “Sayangnya, pihak berwenang tidak memiliki pendanaan publik untuk memberikan bantuan sosial, sehingga bantuan tersebut harus datang dari luar … Seperti yang kita ketahui, banyak krisis yang terjadi secara global, dan peluang jumlah Palestina yang menerima bantuan internasional yang dibutuhkannya belum tentu terlalu tinggi.”

Sebuah laporan ILO menggarisbawahi dampak mengejutkan perang Israel baru-baru ini terhadap pasar tenaga kerja dan penghidupan warga Palestina di wilayah pendudukan.

Dengan memberi label pada permusuhan di Gaza saat ini sebagai sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya, laporan tersebut menyoroti banyaknya korban jiwa dan penghidupan akibat kehancuran yang meluas.

Laporan tersebut merinci penurunan lapangan kerja yang parah di Gaza, dan memperkirakan pengurangan 192.000 pekerjaan – hampir dua pertiga dari sektor lapangan kerja sejak konflik dimulai. Selain itu, laporan ini juga mencatat adanya efek limpahan (spillover effect) yang besar di Tepi Barat, dimana lapangan kerja berkurang sepertiganya, setara dengan 276.000 lapangan pekerjaan.

BACA JUGA:   Kelompok Yahudi Memprotes Gencatan Senjata Gaza di Delapan Kota AS

Mengingat adanya potensi dampak jangka panjang yang parah, laporan tersebut juga memperingatkan bahwa kehilangan pekerjaan yang berkelanjutan mungkin akan semakin buruk jika pemulihan Gaza pasca-konflik tetap lamban atau jika Israel mempertahankan pembatasan di Tepi Barat.

Diterjemahkan dari situs tn.ai

Share This Article