CAIR Mengecam ‘Pembersihan Etnis yang Berkelanjutan’ Israel di Gaza

By intermedia 3 Min Read
3 Min Read

CAIR mengecam serangan baru-baru ini di Gaza, dan menekankan besarnya jumlah korban jiwa, termasuk kematian wanita hamil, dan menyebut insiden tersebut sebagai “kejahatan perang Israel terbaru saat ini.”

Laporan dari Associated Press dan Al Jazeera menyoroti kehancuran tersebut, dengan menyatakan bahwa sedikitnya 70 orang tewas, jumlah yang kemungkinan akan terus bertambah, sementara para saksi mata menggambarkan kejadian yang mengerikan, termasuk menargetkan wanita yang mengibarkan bendera putih dalam perjalanan ke rumah sakit.

Organisasi tersebut menyerukan kepada masyarakat Amerika, terlepas dari latar belakangnya, untuk menuntut tindakan dari pemerintahan Biden, dan mendesak diakhirinya “pembantaian, kelaparan, dan pembersihan etnis” di wilayah tersebut.

Direktur Komunikasi Nasional CAIR, Ibrahim Hooper, mengkritik tanggapan pemerintahan Biden, menyebutnya acuh tak acuh dan mendukung “genosida dan pembersihan etnis” yang dilakukan oleh rezim Israel.

“Ketidakpedulian pemerintahan Biden terhadap – dan dukungan aktif terhadap – genosida dan pembersihan etnis yang sedang berlangsung yang dilakukan oleh pemerintahan sayap kanan Netanyahu akan menodai reputasi internasional bangsa kita untuk generasi mendatang,” kata Ibrahim Hooper dari CAIR dalam sebuah pernyataan.

“Fakta bahwa Presiden Biden mengakui bahwa dia bahkan tidak meminta gencatan senjata dalam percakapannya baru-baru ini dengan Netanyahu menunjukkan banyak hal mengenai pendekatan pemerintah yang tidak berperasaan dan tidak bermoral terhadap genosida di Gaza.”

Sebelumnya, CAIR mendesak pemerintah AS untuk berhenti memasok “bom genosida” ke Israel, menyusul laporan penggunaannya di Gaza terhadap warga sipil.

Organisasi tersebut mengutuk pembenaran AS yang diberikan atas serangan terhadap Rumah Sakit Al Shifa di Gaza, dan menyerukan penyelidikan atas tindakan Israel, termasuk penembakan dan penahanan seorang anak laki-laki Palestina-Amerika oleh pasukan Israel di Tepi Barat.

BACA JUGA:   Apa yang Dimaksud Pemimpin Iran dengan ‘Referendum di Palestina?’

Di tengah meningkatnya kekerasan Israel, CAIR menekankan pentingnya penyelidikan PBB terhadap “eksekusi singkat” terhadap warga Palestina yang tidak bersenjata oleh pasukan Israel di Gaza.

Pernyataan tersebut merinci serangkaian kekejaman, termasuk pemboman rumah sakit, pembunuhan warga sipil, dan penodaan situs budaya, dan mengutuk tindakan tersebut sebagai “kejahatan perang saat ini.”

CAIR menegaskan kembali misinya untuk melindungi hak-hak sipil, menumbuhkan pemahaman Islam, mengadvokasi keadilan, dan memberdayakan Muslim Amerika di tengah krisis yang sedang berlangsung di Gaza.

Diterjemahkan dari situs tn.ai

Share This Article