Hizbullah Kecam Keras Pembunuhan Israel terhadap Penasihat Militer Senior Iran di Suriah

By intermedia 2 Min Read
2 Min Read

Gerakan perlawanan Islam di Lebanon menyatakan kemarahannya dan menekankan bahwa pembunuhan itu dianggap terlarang, menurut sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Senin.

Seorang anggota senior Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran, Brigadir Jenderal Seyyed Razi Mousavi menjadi martir dalam serangan rudal oleh rezim Israel di rumahnya di lingkungan Sayyeda Zeinab di Damaskus pada hari sebelumnya.

Dalam wawancara eksklusif dengan Kantor Berita Tasnim, Duta Besar Iran di Suriah Hossein Akbari memberikan rincian tentang peristiwa yang menyebabkan kesyahidan Mousavi.

“Martir Mousavi hadir di kedutaan hingga pukul 14.00 pada hari Selasa dan kemudian menuju rumahnya di kawasan Zeinabiyeh di Damaskus,” kata duta besar. “Pada pukul 16.10, kediaman syahid ini menjadi sasaran rudal rezim Zionis,” tambahnya.

Hizbullah, dalam pernyataannya, mengakui kontribusi signifikan Mousavi, dan mencatat bahwa ia “mengabdikan puluhan tahun hidupnya yang terhormat untuk mendukung perlawanan Islam di Lebanon dan tanpa kenal lelah membantu perlawanan dan para pejuangnya.” Gerakan ini lebih lanjut menyoroti Mousavi sebagai “kawan seperjuangan” mendiang Letnan Jenderal Qassem Soleimani, mantan komandan Pasukan Quds IRGC.

Menyampaikan belasungkawa, Hizbullah menyampaikan simpati kepada Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, IRGC, keluarga Mousavi, dan bangsa Iran.

Jihad Islam Palestina yang berbasis di Gaza juga mengutuk keras “pembunuhan pengecut” terhadap Mousavi, dan menganggapnya sebagai “salah satu komandan paling terkemuka” IRGC.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Mousavi serta negara Iran dan Suriah. Di platform media sosial, Amirabdollahian menekankan perjuangan berani sang martir melawan teroris bersama Martir Jenderal Qassem Soleimani, dengan menyatakan, “Tel Aviv harus menunggu hitungan mundur yang sulit.”

Mousavi menjadi martir saat bertugas dalam misi penasihat militer Iran di Suriah, yang memainkan peran penting dalam keberhasilan upaya kontraterorisme melawan Daesh, yang pada akhirnya mengalahkan kelompok teroris tersebut pada akhir tahun 2017 di bawah kepemimpinan Jenderal Soleimani.

BACA JUGA:   Tentara Israel Dituduh Mencuri Uang Gaza dan Artefak Emas senilai $25 Juta

Diterjemahkan dari situs tn.ai

Share This Article