Hizbullah Melakukan 8 Serangan Anti-Israel untuk Mendukung Gaza

By intermedia 3 Min Read
3 Min Read

Gerakan perlawanan di Lebanon mengungkap operasinya, termasuk serangan terhadap bunker artileri Israel di Khirbet Ma’ar, Al-Marj, dan Ruweisat Al-Qarn, serta dua serangan di situs Hadab Yaroun. Hizbullah juga menargetkan tentara pendudukan Israel di lokasi Ramya dan lokasi antara barak Zar’it dan situs Birket Risha. Khususnya, mereka menabrak derek yang memuat peralatan pengawasan di peternakan Doviv.

Menyoroti motif serangan tersebut, Hizbullah mengatakan tindakan ini dilakukan “untuk mendukung keteguhan rakyat Palestina di Jalur Gaza dan solidaritas atas perlawanan mereka yang berani dan terhormat.”

Media Israel melaporkan 27 peluncuran dari wilayah Lebanon menuju wilayah Galilea pada hari Jumat, ditambah dengan empat peringatan intrusi drone, semuanya mengenai sasaran yang telah ditentukan. Menanggapi laporan tembakan roket, militer Israel mengklaim melakukan serangan terhadap “infrastruktur Hizbullah di Lebanon selatan,” dengan menggunakan pesawat, tank, dan artileri.

Baku tembak baru terjadi ketika para pejabat Israel meningkatkan ancaman terhadap Hizbullah. Benny Gantz, anggota kabinet perang rezim tersebut, mengatakan pada hari Rabu bahwa Israel akan menahan Hizbullah jika komunitas internasional dan pemerintah Lebanon tidak melakukan hal tersebut.

Sebagai tanggapan, Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Sheikh Naim Qassem memperingatkan Israel, menyatakan kesiapan untuk meningkatkan kekuatan militer.

“Kami melakukan pengorbanan sebagaimana diperlukan dalam pertempuran. Hal ini memang signifikan, namun kami menghadapi bahaya besar. Kami siap melakukan tindakan lebih lanjut bila diperlukan, tidak terpengaruh oleh ancaman atau peringatan,” tegas Qassem.

Wakil Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah Sheikh Ali Daamoush juga menegaskan kembali tekadnya untuk melanjutkan operasi di tengah tekanan dan ancaman sampai Israel menghentikan agresi terhadap Gaza.

Daerah perbatasan antara Lebanon dan wilayah pendudukan telah menjadi saksi bentrokan mematikan antara tentara Israel dan Hizbullah dalam beberapa pekan terakhir, menyusul penggunaan amunisi fosfor putih yang dilarang secara internasional oleh Israel dalam serangan terhadap Lebanon.

BACA JUGA:   Analisis Scott Ritter: Serangan Pembalasan Iran 'Membangun Kembali Pencegahan' untuk Mengawasi Israel dan AS

Hizbullah mendesak penduduk Lebanon selatan untuk menonaktifkan kamera CCTV, yang bertujuan untuk menggagalkan potensi upaya peretasan Israel. Gerakan ini, setelah berhasil menggagalkan dua perang Israel pada tahun 2000 dan 2006, tetap teguh meskipun ada ancaman Israel akan perang besar-besaran di Lebanon selatan jika serangan terus berlanjut.

Diterjemahkan dari situs tn.ai

Share This Article