Protes Kejahatan Zionis, Seorang Demonstran Lakukan Aksi Bakar Diri di Luar Konsulat Israel di AS

POROS PERLAWANAN– Polisi AS pada Sabtu dini hari mengumumkan, “seorang pemrotes” telah membakar diri di luar Konsulat Israel di AS.

Fars melaporkan, Polisi AS tidak mengungkap identitas orang tersebut dan hanya mendeskripsikan aksi pelaku bakar diri itu sebagai “protes politik dengan tindakan ekstrem.” Baik Polisi AS atau media-media internasional tidak menyebutkan rincian protes yang dilakukan orang tersebut.

Dalam beberapa pekan terakhir, berbagai kota di AS menjadi ajang unjuk rasa rakyat dalam menentang agresi Israel ke Gaza dan dukungan tak terbatas Washington kepada Tel Aviv.

Kendati detail protes pelaku bakar diri itu tidak dijelaskan oleh media dan Polisi AS, Kepala Konsulat Israel dalam statemennya menyatakan,”Sangat memprihatinkan bahwa kita menyaksikan kebencian dan aksi provokatif terhadap Israel dengan cara mengerikan semacam ini.”

Menurut Polisi AS, orang tersebut mengalami luka bakar parah dan dari sisi fisik berada dalam kondisi kritis.

Setelah dimulainya Operasi Badai al-Aqsa pada 7 Oktober, AS memberikan dukungan massif terhadap agresi Rezim Zionis ke Gaza. Hamas menyatakan, gelombang agresi baru Israel pada hari Jumat 1 Desember, setelah berakhirnya gencatan senjata 7 hari, dilakukan dengan lampu hijau dari Menlu AS Antony Blinken.

Pada hari Jumat kemarin, harian Wall Street Journal dalam laporan eksklusifnya mengungkap, AS telah mengirim bom-bom besar penghancur bungker, puluhan ribu pucuk senjata, dan peluru artileri kepada Tel Aviv demi menyokong operasi militer di Gaza.

Mengutip dari para pejabat AS, Wall Street Journal melaporkan bahwa peningkatan pengiriman senjata dari AS ke Israel telah dimulai tak lama setelah operasi 7 Oktober, namun terus berlanjut dalam beberapa hari terakhir. Pengiriman senjata-senjata ini mencakup 15 ribu bom dan 57 ribu peluru meriam.

Sebelum ini AS tidak mengungkap jumlah akurat senjata-senjata yang dikirimkannya kepada Israel. Pengiriman 100 bom penghancur bungker seberat 2 ribu pon termasuk berita baru yang diungkap pertama kali oleh Wall Street Journal.