Serangan Udara Israel menyebabkan Puluhan Orang Terjebak di Bawah Reruntuhan di Gaza Tengah

By intermedia 2 Min Read
2 Min Read

Khalil al-Degran, juru bicara Rumah Sakit Martir Al-Aqsa, berbagi pengalaman mengerikan setelah serangan udara Israel di Gaza tengah, khususnya kamp pengungsi Maghazi dan Bureij, kepada Al Jazeera.

Al-Degran menekankan jumlah korban tragis tersebut, dan menyoroti bahwa sejumlah besar orang, baik yang tewas maupun terluka, masih terkubur di bawah puing-puing.

Dia mengutuk serangan udara Israel sebagai bagian dari strategi genosida yang lebih besar yang menargetkan rakyatnya, dengan alasan kurangnya pasokan medis yang menyebabkan hilangnya nyawa di antara korban luka.

Komunitas internasional diminta untuk campur tangan, mendesak diakhirinya agresi yang sedang berlangsung dan segera mengirimkan bantuan medis dan makanan penting.

Serangan semalam di Gaza tengah, terutama yang terfokus pada kamp pengungsi Maghazi dan Bureij, mengakibatkan kehancuran yang sangat parah.

Korban jiwa dalam 12 jam terakhir mencapai sekitar 100 nyawa, sebagian besar perempuan dan anak-anak, akibat serangan udara yang menghancurkan rumah, gedung, dan infrastruktur penting seperti jalan di sekitar kamp pengungsi.

Meskipun resolusi Dewan Keamanan PBB baru-baru ini memperkuat bantuan ke Gaza, intensitas serangan udara Israel telah meningkat secara signifikan, menyebabkan kerusakan luas yang sangat kontras dengan bantuan yang dijanjikan.

Situasi yang mengerikan ini telah menyebabkan kekurangan kebutuhan dasar, termasuk air bersih dan pasokan medis, yang menyebabkan hampir dua juta warga Gaza mengalami kekurangan yang parah.

Laporan menunjukkan bahwa 96 persen air yang tersedia tidak layak untuk dikonsumsi karena serangan yang disengaja terhadap sumur dan pabrik desalinasi oleh pasukan Israel.

Jumlah korban tewas yang mengejutkan kini telah melampaui 20.400 warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober.

Diterjemahkan dari situs tn.ai

BACA JUGA:   Studi Mengungkapkan Pemboman Israel di Gaza Telah Membunuh Lebih Banyak Warga Sipil Dibandingkan Perang Lainnya
Share This Article