Laporan dari para pejabat Barat, sebagaimana dirinci oleh The Wall Street Journal, menuduh Iran mendukung militer Yaman, memasok senjata dan intelijen real-time untuk serangan terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah, mengklaim bahwa kapal pengintai yang dioperasikan Iran di Laut Merah konon menyediakan data pelacakan untuk membantu serangan Yaman di selat Bab al-Mandeb. Namun laporan itu tidak menyebutkan nama kapal tersebut.
Bertentangan dengan klaim tersebut, juru bicara Yaman menolak keterlibatan Iran, dengan alasan infrastruktur intelijen yang ada di negara tersebut, dengan menyatakan, “Kami memiliki fasilitas intelijen yang telah membuktikan diri selama bertahun-tahun melakukan agresi terhadap kami.”
Militer Yaman telah melancarkan puluhan serangan drone dan rudal terhadap kapal-kapal Israel di Laut Merah sebagai bentuk dukungan bagi warga Palestina yang menghadapi pemboman genosida Israel di Gaza.
Banyak perusahaan pelayaran, termasuk Mediterranean Shipping Company, CMA CGM, dan AP Moller-Maersk, telah menangguhkan transit Laut Merah karena serangan-serangan ini, sehingga mendorong Washington untuk mengumumkan pasukan koalisi yang seharusnya melindungi kapal-kapal di wilayah tersebut.
Menanggapi potensi ancaman, kepemimpinan Yaman memperingatkan akan adanya pembalasan terhadap “kapal perang Amerika” dan kepentingannya jika diserang.
Teheran telah menegaskan dukungan politiknya terhadap Yaman namun menolak klaim pengiriman senjata ke militer negara tersebut.
Kementerian Luar Negeri Iran bulan lalu menolak tuduhan Israel bahwa Yaman bertindak sesuai arahan Israel ketika mereka menyita kapal milik Israel.
Diterjemahkan dari situs tn.ai
