Dimensi Strategis Serangan Hizbullah terhadap Markas Besar Mata-mata Militer Israel

5 Min Read
5 Min Read

Gerakan di Lebanon menyatakan bahwa mereka menargetkan pangkalan militer penting Israel, Meron, yang terletak di Gunung Al-Jarmaq, dengan lebih dari 60 roket. Gunung ini, yang dianggap sebagai pusat strategis paling penting di wilayah pendudukan Palestina, berfungsi sebagai pusat komando utama operasi keamanan dan militer rezim, terutama dalam perang front utara saat ini.

Operasi Hizbullah ini, yang mendapat liputan luas di media Zionis, merupakan respons pertama terhadap kejahatan rezim Israel di pinggiran selatan Beirut, yang mengakibatkan kemartiran “Saleh Al-Arouri”, Wakil Kepala Kantor Politik. dari Hamas.

Meron: Pusat Peperangan Elektronik

Pangkalan Meron, yang terletak 8 kilometer dari titik perbatasan terakhir dengan Lebanon, merupakan pusat peperangan elektronik, terletak di puncak Gunung Al-Jarmaq, gunung tertinggi di wilayah pendudukan. Pernyataan Hizbullah menggarisbawahi perannya dalam mengelola, memantau, dan mengendalikan operasi udara di wilayah tersebut, sehingga menjadikannya sebagai target utama.

Dengan luas 150.000 meter persegi, pangkalan ini berfungsi sebagai pusat utama operasi udara, intelijen, dan spionase. Meron mengawasi koordinasi di wilayah tersebut dan merupakan pusat peperangan elektronik.

Laporan media Ibrani menunjukkan bahwa sistem penentuan posisi satelit sepenuhnya terganggu pada minggu pertama setelah operasi Badai Al-Aqsa karena Israel khawatir sistem ini dapat digunakan untuk serangan rudal, drone, atau target anti-Israel lainnya.

Pangkalan Operasi Udara Anti-Lebanon dan Anti-Suriah Rezim Zionis

Lokasi geografis pangkalan Meron mempunyai arti penting, karena secara langsung menghadap sebagian besar geografi Lebanon. Perangkatnya memiliki kekuatan besar untuk mengendalikan wilayah yang diinginkannya di Lebanon. Selain itu, pangkalan tersebut menghadap ke puncak gunung Hermon yang diduduki, sehingga memberikan gambaran komprehensif tentang geografi Suriah.

Ketika tentara Israel secara ekstensif menggunakan drone untuk mengumpulkan informasi intelijen dari Suriah dan Lebanon hampir setiap hari, pangkalan Meron berkembang menjadi pusat utama komando operasi udara untuk mengendalikan drone.

BACA JUGA:   Undang-Undang Yaman Larang Sikap Mengakui Israel

Selain itu, peralatan di pangkalan Meron memfasilitasi operasi militer Israel dan menampung sebagian besar perangkat komunikasi, ruang komando, dan radar rezim Zionis.

Kemampuan Intelijen Pangkalan Meron

Pangkalan Meron memainkan peran penting dalam komunikasi rezim Zionis dengan mata-mata di Lebanon karena kemampuan pengawasannya yang luas. Terletak di antara Lebanon dan Palestina yang diduduki, organisasi ini menggunakan perangkat canggih untuk mengumpulkan informasi yang tepat. Hizbullah telah menargetkan posisi militer tentara Zionis di wilayah ini, di bawah pengawasan pangkalan Meron, beberapa kali selama tiga bulan terakhir.

Dimensi dan Kepentingan Strategis Serangan Skala Besar Hizbullah di Pangkalan Meron

Meskipun pangkalan Meron memiliki kemampuan teknologi yang canggih, mereka tidak kebal terhadap serangan Hizbullah sejak dimulainya konfrontasi antara perlawanan Lebanon dan tentara Zionis tiga bulan lalu. Para analis telah berulang kali memperingatkan bahwa pangkalan itu mungkin menjadi salah satu target Hizbullah.

Selama perang Juli 2006, gerakan perlawanan Lebanon beberapa kali menargetkan pangkalan Meron, menewaskan beberapa Zionis. Namun, selama perang yang sedang berlangsung yang dimulai pada bulan Oktober, penargetan pangkalan Hizbullah dianggap sebagai pukulan strategis yang signifikan terhadap rezim Zionis, dan korban yang ditimbulkan oleh serangan terhadap Israel ini tidak terbatas pada kerugian langsung.

Gerakan perlawanan Lebanon dengan cermat memilih sifat posisi rezim Zionis yang menjadi sasaran serangan mereka, memaksa mereka untuk menyerah ketika menghadapi persamaan perlawanan. Hal ini juga menanggapi pelanggaran Israel terhadap warga sipil di Lebanon selatan berdasarkan prinsip ‘mata ganti mata’.

Menyusul kejahatan keji yang dilakukan oleh rezim pendudukan pekan lalu di pinggiran selatan Beirut, gerakan perlawanan memutuskan untuk mengintensifkan operasinya lebih dari sebelumnya. Operasi Hizbullah pada hari Minggu merupakan respons awal terhadap kejahatan rezim ini di pinggiran selatan Beirut. Hal ini menandakan bahwa seseorang harus mengantisipasi fase baru serangan yang semakin intensif.

BACA JUGA:   PM Yaman Meramalkan Kekalahan AS, Menganggap Dukungan Gaza sebagai Kewajiban 'Agama'

Dua Pilihan Buruk bagi Zionis

Serangan Hizbullah terhadap basis utama Zionis di Palestina utara mendorong konflik jauh ke wilayah pendudukan, menantang para jenderal Israel.

Gerakan ini secara langsung menargetkan wilayah inti Israel dengan menyerang basis utama yang terlibat dalam serangan terhadap Lebanon. Hal ini membuat Israel hanya mempunyai dua pilihan sulit: penghinaan diam-diam atau pembalasan berisiko dengan konsekuensi yang tidak dapat diprediksi.

Diterjemahkan dari situs tn.ai

Share This Article