Kapal Kargo Milik AS Dihantam Rudal di Lepas Pantai Yaman

By intermedia 3 Min Read
3 Min Read

Insiden tersebut terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Laut Merah, yang dipicu oleh dukungan AS yang tak tergoyahkan terhadap perang genosida Israel terhadap warga Palestina di Gaza.

Komando Pusat AS (CENTCOM) mengkonfirmasi serangan tersebut pada hari Senin, mengungkapkan bahwa kapal curah kering tersebut mengalami kerusakan pada ruang kargonya.

Eagle Bulk Shipping, operator kapal yang berbasis di AS, melaporkan bahwa kapal tersebut terkena “proyektil tak dikenal” saat berlayar 100 mil di lepas pantai Teluk Aden. Tidak ada pelaut yang terluka, dan kapal tetap stabil saat meninggalkan daerah tersebut, katanya. Kapal kargo sedang mengangkut produk baja pada saat serangan terjadi.

Angkatan Bersenjata Yaman mengakui insiden tersebut dalam sebuah pernyataan, menyatakan bahwa mereka menargetkan kapal Amerika di Teluk Aden menggunakan rudal angkatan laut. Serangan tersebut digambarkan sebagai respons terhadap agresi Amerika-Inggris di Yaman dan untuk mendukung rakyat Palestina yang tertindas menghadapi kekejaman Israel di Gaza.

Operasi Perdagangan Maritim Inggris melaporkan kapal tersebut “dihantam rudal dari atas” tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Kapal tersebut sedang dalam perjalanan ke wilayah pendudukan Israel, dan badan tersebut menghubungkan serangan tersebut dengan serangan AS dan Inggris di Yaman pada minggu sebelumnya.

Sejak dimulainya agresi Israel di Gaza pada bulan Oktober, AS dan sekutu Baratnya telah memberikan dukungan finansial dan logistik kepada rezim pendudukan. Angkatan Bersenjata Yaman dan gerakan perlawanan Anasrullah telah menargetkan beberapa kapal milik Israel dan yang berlayar di Laut Merah sebagai solidaritas dengan Palestina.

Menyusul serangan pesawat perang AS dan Inggris di Yaman, Brigadir Jenderal Yahya Saree, juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, meminta pertanggungjawaban AS dan Inggris atas “agresi kriminal” tersebut. Warga Yaman telah menyatakan dukungan terbuka terhadap perjuangan Palestina melawan pendudukan Israel sejak konflik dimulai pada bulan Oktober.

BACA JUGA:   CPJ Melaporkan Perang Israel di Gaza sebagai Perang Paling Mematikan bagi Jurnalis

Kampanye militer Israel yang sedang berlangsung di Gaza telah mengakibatkan banyak korban jiwa, dengan lebih dari 24.000 orang tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Rezim Tel Aviv telah memberlakukan “pengepungan total” terhadap wilayah tersebut, yang menyebabkan kekurangan bahan bakar, listrik, makanan, dan air bagi lebih dari dua juta warga Palestina yang tinggal di sana.

Diterjemahkan dari situs tn.ai

Share This Article