Parlemen Turki Menyetujui Aksesi Swedia ke NATO setelah Kebuntuan Berkepanjangan

By intermedia 2 Min Read
2 Min Read

Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson mengungkapkan rasa terima kasihnya, dengan menyatakan, “Hari ini kita selangkah lebih dekat untuk menjadi anggota penuh NATO. Positif bahwa Majelis Umum Agung Türkiye telah memberikan suara mendukung aksesi Swedia ke NATO,” di X (sebelumnya Twitter).

Menurut BBC, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan diperkirakan akan menandatangani rancangan undang-undang tersebut dalam beberapa hari, menjadikan Hongaria sebagai anggota terakhir dari aliansi 31 negara yang menyetujui tawaran Swedia. Ankara awalnya menolak aksesi Swedia, dan menuntut sikap lebih keras dari negara Nordik tersebut terkait Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang dianggap Turki sebagai kelompok teroris. Menuduh pihak berwenang Swedia menyembunyikan aktivis Kurdi yang memiliki hubungan dengan PKK, Turki menuntut ekstradisi mereka.

Swedia, bersama dengan negara tetangganya, Finlandia, mengajukan permohonan untuk bergabung dengan blok pimpinan Amerika Serikat tersebut pada Mei 2022, dan meninggalkan kebijakan non-blok yang telah lama ada, tiga bulan setelah pecahnya perang Rusia-Ukraina. Finlandia secara resmi menjadi anggota NATO pada April 2023, menggandakan panjang perbatasan aliansi Barat dengan Rusia.

Untuk mengantisipasi kemungkinan eskalasi, politisi Swedia telah mendesak masyarakat untuk bersiap, dan Menteri Luar Negeri Tobias Billstrom memperingatkan tentang “konfrontasi berkepanjangan” dengan Moskow. Perkembangan ini bertepatan dengan NATO yang merencanakan latihan perang terbesarnya dalam beberapa dekade. Latihan tersebut, yang diberi nama ‘Steadfast Defender 2024’, akan berlangsung dari Februari hingga Mei, melibatkan sekitar 90.000 tentara dari 31 negara anggota, termasuk Swedia, seperti yang diumumkan oleh Panglima Tertinggi Sekutu NATO untuk Eropa Christopher Cavoli pekan lalu.

Moskow terus-menerus berargumen bahwa ekspansi NATO yang terus-menerus ke arah perbatasannya merupakan ancaman terhadap keamanan nasionalnya, dan menyebut hubungan aliansi tersebut dengan Ukraina sebagai akar penyebab konflik yang sedang berlangsung.

BACA JUGA:   Kritik Meningkat Saat Israel Menyerang Kompleks PBB di Khan Younis

Diterjemahkan dari situs tn.ai

Share This Article