SELF EDITING (REVISI)

By intermedia 9 Min Read
9 Min Read

Oleh: J. Haryadi

Apa yang harus Anda lakukan setelah tulisan yang Anda buat selesai? Mengirimkan tulisan ke penerbit atau langsung mempublikasikannya ke blog Anda?

Tunggu dulu, Anda jangan terburu-buru melakukan hal itu sebelum memeriksa dan membaca ulang tulisan Anda. Mengapa? Karena tulisan Anda mungkin saja masih terdapat kalimat yang salah eja, penempatan tanda baca yang tidak tepat,

penempatan huruf besar atau huruf kecil yang salah, kalimat yang terlalu panjang yang dan tidak efektif dan sebagainya. Anda perlu melakukan self editing (merevisi sendiri) tulisan Anda, dipoles sedemikian rupa strong>agar lebih sempurna, enak dibaca dan bernilai tinggi.

Istilah self editing yang dalam Bahasa Indonesia bisa diterjemahkan sebagai “penyuntingan mandiri” adalah sebuah proses perbaikan dalam penulisan yang bertujuan agar produk tulisan yang dikerjakan menjadi lebih baik. Hal ini kita lakukan karena sebagai manusia pasti kita mempunyai kelemahan. Tulisan yang sudah dibuat belum tentu terlepas dari kesalahan, baik dari segi tata bahasa maupun dari segi makna. Oleh sebab itu langkah yang bagus jika Anda melakukan proses self editing sebelum naskah tersebut dipublikasikan.

Semahir apapun seorang penulis dan sebanyak apapun pengalamannya, tetap proses self editing ini tidak boleh dilewatkan begitu saja. Jangan lupa, ketika meneruskan tulisan yang sempat terhenti, bisa saja kita menulis dalam kondisi yang kurang mood. Faktornya bisa karena terlalu lelah bekerja atau ada masalah lain yang mengganggu pikiran kita. Nah, dalam kondisi semacam itu tentu saja pikiran kita tidak berjalan dengan baik dan kualitas tulisan kita pun tentu saja berada dalam titik terendah. Banyak atau sedikit kesalahan yang kita buat, tetap saja merupakan salah satu ciri kelemahan kita sebagai manusia dan self editing merupakan solusinya.

Salah satu contoh kesalahan yang sering terjadi dan luput dari perhatian adalah pemakaian kata baku, seperti misalnya apotek bukan apotik; hakikat bukan hakekat; mengubah bukan merubah; akuarium bukan aquarium; risiko bukan resiko; atau aktivitas bukan aktifitas. Kelihatannya hal tersebut masalah yang remeh, tetapi hal ini sangat penting karena menyangkut pemakaian bahasa Indonesia yang benar.

BACA JUGA:   Menulis Buku Ilmiah Populer

Kita juga harus memerhatikan masalah legalitas dan etika. Jangan sampai ada bahan-bahan tulisan yang mungkin melanggar hak cipta orang lain. Kita juga harus menghindari tulisan yang bisa mengganggu kenyamanan orang lain, baik secara individu maupun kelompok. Tulisan yang mengandung pornografi, SARA, fitnah, ataupun berita bohong (hoax) sebaiknya dihindari. Artinya, kita harus menciptakan iklim kondusif dan positif terhadap masyarakat pembaca, bukan sebaliknya. Tulisan yang baik adalah tulisan yang bisa mengubah pandangan atau cara berpikir dan prilaku masyarakat ke arah yang lebih baik.

Self editing juga harus memperhatikan ketelitian terhadap data dan fakta. Bisa saja kita kurang teliti dalam menuliskan nama, gelar, jabatan atau profesi seseorang sehingga salah dan bisa menjatuhkan harga diri orang yang bersangkutan. Kita juga bisa salah dalam menyebutkan nama tempat suatu peristiwa yang terjadi. Ketelitian juga menyangkut tanggal atau momentum sebuah peristiwa, termasuk fenomena yang melatarinya. Oleh sebab itu ketelitian kita akan diuji sehingga bisa meminimalkan
kesalahan dengan cara mencari sumber referensi yang kuat agar tulisan kita bisa terjamin kebenarannya.

Ada cara yang paling bagus untuk menilai tulisan kita yang sudah selesai, yaitu dengan membiarkan naskah tersebut dalam tempo beberapa hari, misalnya seminggu lalu dibaca ulang. Selama fase diam tersebut, otak kita sudah dipenuhi dengan hal-hal baru berupa informasi dari berbagai sumber. Ketika kita membaca kembali tulisan yang sudah selesai tersebut, biasanya akan mulai terlihat beberapa kelemahan yang mungkin tadinya tidak sempat terlihat oleh kita. Kadang-kadang timbul ide baru yang lebih segar sehingga bisa menambah bobot tulisan menjadi semakin menggigit.

Jika waktu seminggu terlalu lama, karena tulisan tersebut kejar tayang, maka Anda bisa menundanya untuk satu atau dua hari. Namun jika waktu tersebut masih terlalu lama juga, Anda bisa menundanya untuk beberapa jam saja. Artinya, Anda
harus memberikan waktu kepada otak Anda untuk sejenak beristirahat sehingga ketika pikiran Anda sudah segar, maka ide-ide baru akan segera bermunculan. Ide-ide tersebut akan membantu menyempurnakan tulisn Anda ketika memasuki fase self editing.

BACA JUGA:   Teknik Menulis Artikel Untuk Para Pemula

Bagaimana cara melakukan self editing terhadap tulisan yang berjumlah besar, misalnya naskah buku, padahal kita sudah dikejar waktu (dead line) dari penerbit? Cara melakukannya adalah dengan mengedit secara bertahap dan dibagi berdasarkan bab atau sub bab.

Secara psikologis ini membantu otak kita melihat seakan akan naskah yang direvisi tidak banyak, padahal kalau dikumpulkan hasilnya sama saja. Sebelum mengedit sebaiknya kita membuat duplikat file asli dengan cara meng-copy-nya. File hasil copy-an inilah nantinya yang direvisi, sedangkan file aslinya dibiarkan apa adanya sebagai arsip. Jika revisi sudah selesai dilakukan, kita nanti bisa membedakan antara file lama yang asli (belum direvisi) dengan file baru (hasil revisi).

Beberapa Tips Menyunting

Disamping memerlukan waktu dan kesabaran, pekerjaan menyunting juga memerlukan keterampilan khusus, yaitu pengetahuan tata bahasa. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam proses menyunting naskah, diantaranya adalah :

a. Sinonim

Penulis sebaiknya mempunyai sebuah buku “Tesaurus” yang berguna untuk membantu kita dalam menemukan kata lain yang memiliki makna yang sama, sehingga kita bisa mencari persamaan kata yang paling cocok/tepat untuk menggambarkan maksud kita. Penggunaan kata-kata tertentu dalam kalimat
sebaiknya yang mudah difahami oleh pembaca umum, karena masing-masing pembaca memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda.

b. Simile dan Metafora

Jika memungkinkan pergunakan simile dan metafora, tetapi usahakan tetap sesuai dengan konteks tulisan Anda. Hindari penggunaan metafora yang terlalu luas (atau simile yang terlalu menyolok) yang justru dapat mengacaukan gagasan utama tulisan Anda.

c. Periksa Kamus

Ketika anda membaca ulang tulisan dan anda menemukan kata-kata yang meragukan, sebaiknya segera lakukan pengecekan dengan membuka kamus. Sering kali kita melakukan kesalahan dengan memakai kata-kata tertentu yang sebenarnya artinya tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Pengecekan di kamus adalah untuk memastikan apa yang kita tulis sudah benar atau sebaliknya.

BACA JUGA:   Kotak Peralatan Menulis

d. Pergunakan Kalimat Aktif

Tulisan Anda akan menjadi jelas jika disusun dengan pola subjek-predikat-objek. Pergunakan fasilitas Find pada Microsoft Word untuk mencari kata-kata kerja yang diawali dengan “di”. Tulisan Anda akan lebih baik jika Anda
menggunakan kalimat aktif.

e. Pergunakan Kalimat Positif

Seringkali kita memakai kata “tidak” untuk menekankan sesuatu. Tetapi sayangnya, sebuah kalimat akan jauh lebih kuat jika memakai kalimat positif. Pergunakan fasilitas Find pada Microsoft Word untuk mencari kata “tidak” dan
tulis kembali kalimat tersebut dengan menggunakan deskripsi lain sehingga menjadi kalimat positif.

f. Hilangkan Tanda Koma

Tanda koma yang diikuti kata “tetapi” bukanlah masalah. Tanda koma untuk memisahkan daftar rincian sesuatu juga tak menjadi masalah. Tanda koma untuk menjelaskan kalimat dalam tanda kurung boleh dipakai. Namun, penggunaan tanda koma untuk hal lain membutuhkan kecermatan khusus — apakah seharusnya memakai tanda titik koma, titik dua, tanda hubung, atau tanda kurung?

g. Susunlah Kembali Kata-kata dan Kalimat Anda

Usahakan kata-kata Anda tetap menjadi satu kesatuan yang utuh. Kata-kata penting terletak di akhir kalimat; kalimat utama terletak di akhir paragraf.

h. Kata-kata Memiliki Intonasi

Kadang membaca bisa menjadi aneh karena tekanan setiap suku katanya begitu “datar”. Tandailah tulisan Anda dengan suku kata yang memiliki penekanan dan susunlah kembali kata-kata yang datar nadanya jika dibaca atau bagian-bagian yang memiliki terlalu banyak suku kata yang ditekan yang ada di tempat yang berdekatan.

i. Periksa Ejaan dan Tata Bahasa

Terakhir, gunakan pemeriksa ejaan (spell checker) yang ada di program Microsoft Word. Program ini dapat menemukan beberapa kesalahan dalam tulisan Anda. Meskipun begitu, gunakan hikmat Anda sendiri untuk tidak mengikuti beberapa aturan tata bahasa jika memang dirasa diperlukan.
Percayalah pada pendengaran Anda.

_________________________________________

J. Haryadi adalah salah satu tim pemateri Pelatihan Menulis
Intermedia

Share This Article